Meja Makan Bu Febri

Ketika pertama kali bertemu Bu Febri di kantin basement kantor, Maret 2023 lalu, saya mendapati kesan bahwa ia adalah sosok yang judes, galak, dan dingin. Waktu itu Pak Ario memperkenalkan saya sebagai staf baru, dan responnya nampak biasa saja. Tidak nampak antusias, tidak nampak menyambut, biasa saja. Saat itu ia sedang menikmati menu takjil, kebetulan kami berkenalan di saat acara buka puasa bersama. Tentu saja kudapan takjil lebih menggoda dibanding berkenalan dengan staf baru ini. Setelah basa-basi pendek soal nama panggilan saya, pertanyaan pertamanya menggelegar cepat: “Lu bisa ngedit video, gak? Kalo bisa, nanti bisa bantuin Arya di Pensosbud.” Saya gak tahu jawaban apa yang ia harapkan dengan pertanyaan “bisa ngedit video”, dan saya tidak tahu siapa manusia bernama “Arya” tersebut. Apakah yang dimaksud adalah sebatas cut & trim video , atau editing sebagaimana jika ia melihat konten video Bu Retno Marsudi yang saat itu masih Menteri Luar Negeri. Waktu itu saya belum menjaw...

Oleh-oleh Seorang Guru

Sebuah wasiat seorang guru untuk Abu Dzar yang layak kita adopsi :1.      Perbaharuilah perahu kehidupanmu, karena duniamu teramat luas
2.      Perbanyaklah bekalmu, karena perjalanan masih sangat panjang
3.      Peringanlah bebanmu, jangan kau buat berat. Karena pendakian yang harus didaki teramat curam
4.      Belajarlah untuk ikhlaskan hati, untuk senantiasa beramal



Pesan untuk Mahasiswa yang dilepas dan Mahasiswa Baru        Percaya akan kemampuan diri sendiri
2.      Bangkitkan motivasi untuk berkarya yang produktif
3.      Ulet dan tekun demi kesuksesan
4.      Selalu bersifat optimis, karena esok harus lebih elok dan cemerlang
5.      Lakukan secara sistematis apa yang kita lakukan berbasis target


Komentar