pada tanggal
Memoar
Ketika pertama kali bertemu Bu Febri di kantin basement kantor, Maret 2023 lalu, saya mendapati kesan bahwa ia adalah sosok yang judes, galak, dan dingin. Waktu itu Pak Ario memperkenalkan saya sebagai staf baru, dan responnya nampak biasa saja. Tidak nampak antusias, tidak nampak menyambut, biasa saja. Saat itu ia sedang menikmati menu takjil, kebetulan kami berkenalan di saat acara buka puasa bersama. Tentu saja kudapan takjil lebih menggoda dibanding berkenalan dengan staf baru ini. Setelah basa-basi pendek soal nama panggilan saya, pertanyaan pertamanya menggelegar cepat: “Lu bisa ngedit video, gak? Kalo bisa, nanti bisa bantuin Arya di Pensosbud.” Saya gak tahu jawaban apa yang ia harapkan dengan pertanyaan “bisa ngedit video”, dan saya tidak tahu siapa manusia bernama “Arya” tersebut. Apakah yang dimaksud adalah sebatas cut & trim video , atau editing sebagaimana jika ia melihat konten video Bu Retno Marsudi yang saat itu masih Menteri Luar Negeri. Waktu itu saya belum menjaw...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
mengasah otak kanan, angka2 d selembar kertas hanya sebatas nilai2 sajaaa....msg2 org punya potensix sendiri :-)
BalasHapusdan memang itu yang selama ini secara pribadi saya rasakan ;) terima kasih apresiasinya
HapusKok banyak tulisan yang dihapus, Kang?
BalasHapusNyari tulisan terbaru eh ketemu tulisan2 lama, yg baru kagak ada, tulisan yg kemarin2 juga hilang semua
Kak, tulisan yang nasehat buat para maba kok ga ada. Asik itu padahal.
BalasHapusCukup disayangkan tulisan2 terbaru dicari sudah tak ada, ada beberapa yang ingin dibaca ulang. Segera comeback dengan gagasan2nya yang asik ya Mang..
BalasHapus