Seperti Ibnu Batutah, Saya Kembali ke Kairo

Ketika saya masih sekolah di Kairo, ada satu indikator yang secara tidak tertulis menjadi penanda bahwa seorang mahasiswa Indonesia termasuk “anak orang berada”: orang tuanya bisa hadir di acara wisuda. Dalam konteks ribuan kilometer jarak dari Indonesia ke Mesir, dan ongkos perjalanan yang tidak murah, kehadiran orang tua dalam seremoni akademik itu bukan hanya bentuk kasih sayang, tapi juga simbol kekuatan finansial. Di antara banyaknya mahasiswa yang bahkan belum tentu pernah bertemu langsung dengan orang tuanya sejak pertama kali menjejakkan kaki di negeri para nabi ini, mereka yang bisa memeluk keluarganya saat kelulusan adalah pemandangan langka sekaligus mewah. Indikator lainnya juga mudah dikenali: punya kamar sendiri di rumah kontrakan, atau bahkan menyewa satu rumah untuk ditempati sendirian. Ini terdengar sepele, namun di tengah-tengah mahasiswa Indonesia di Mesir yang mayoritas hidup menghemat, tinggal sendirian di sebuah rumah tanpa patungan adalah sebuah kemewahan yang ti...

Hakikat Ilmu Kalam #1

Hakikat Ilmu Kalam dapat dikategorikan dalam tiga aspek :

  1. Ilmu, sebuah hasil interpretasi pemikiran yang beragam dan memiliki banyak kemungkinan dalam setiap sudut pandang. Perbedaan ini terjadi karena dilatarbelakangi oleh suatu hal, misalnya karena latar pendidikan, peran seorang tokoh,  bahkan dipengaruhi pula oleh unsur politik yang berkembangan di suatu masa.
  2. Akidah, memiliki objek kajian mengenai keyakinan tentang tiga hal : kehidupan setelah mati (akhirat), perantara manusia dengan Tuhan (malaikat dan rasul), dan hubungan manusia dengan Tuhan (mabda).
  3. Argumentasi, terbagi menjadi dua arah : aqli (logika) dan naqli (Alquran dan Hadits). Meskipun aqli memiliki kemungkinan dalam kesalahan dalam memahami agama, namun kebenarannya dapat memperkuat kehadiran naqli.
note : Iman yang dimiliki takkan melunturkan logika. begitupun sebaliknya, logika yang dimiliki takkan melunturkan iman.

Komentar