Seperti Ibnu Batutah, Saya Kembali ke Kairo

Ketika saya masih sekolah di Kairo, ada satu indikator yang secara tidak tertulis menjadi penanda bahwa seorang mahasiswa Indonesia termasuk “anak orang berada”: orang tuanya bisa hadir di acara wisuda. Dalam konteks ribuan kilometer jarak dari Indonesia ke Mesir, dan ongkos perjalanan yang tidak murah, kehadiran orang tua dalam seremoni akademik itu bukan hanya bentuk kasih sayang, tapi juga simbol kekuatan finansial. Di antara banyaknya mahasiswa yang bahkan belum tentu pernah bertemu langsung dengan orang tuanya sejak pertama kali menjejakkan kaki di negeri para nabi ini, mereka yang bisa memeluk keluarganya saat kelulusan adalah pemandangan langka sekaligus mewah. Indikator lainnya juga mudah dikenali: punya kamar sendiri di rumah kontrakan, atau bahkan menyewa satu rumah untuk ditempati sendirian. Ini terdengar sepele, namun di tengah-tengah mahasiswa Indonesia di Mesir yang mayoritas hidup menghemat, tinggal sendirian di sebuah rumah tanpa patungan adalah sebuah kemewahan yang ti...

Kalimat dan Jenis-jenisnya


  • الكلمة هي اللفظ المفرد الدال على معنى
    Kalimat adalah lafadz mufrod yang menunjukkan satu makna. Contoh : قلمٌ (pulpen)


  • الجملة هي ما تركّب من كلمتين أو اكثر, تفيد أو لم تفد                                                                                       Jumlah adalah sesuatu yang tersusun dari dua kalimat atau lebih, bisa berfaedah atau pun tidak. Contoh :   العلمُ نورٌ (Ilmu itu cahaya),  إن حضر مدرّسٌ (Jika guru hadir).

  • الكلام هو ما تركّب من كلمتين أو اكثر, وأفاد                                                                                           Kalam adalah sesuatu yang tersusun dari dua kalimat atau lebih, dan berfaedah. Contoh : (Kelas itu bersih), إن حضر مدرّسٌ فاستقبل طلابٌ (Jika guru hadir, maka murid-murid menghadap).

Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap kalam adalah jumlah, namun tidak setiap jumlah itu kalam.  

Kalimat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu isim, fiil, dan haraf.

1. Isim (kb)
Sesuatu yang menunjukkan makna tentang dirinya tanpa dibarengi keterangan waktu. Dengan kata lain, isim adalah yang menunjukkan pada nama manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lain yang tidak terikat oleh waktu. Contohnya,  رجلٌ (lelaki), أسدٌ (singa),  زهرةٌ  (bunga), حائطٌ (dinding). Isim dapat dibedakan dengan yang yang lainnya, antara lain :

  • Memungkinkan bertanwin. Contoh : رجلٌ ,أسدٌ ,زهرةٌ ,حائطٌ
  • Memungkinkan dapat dimasuki Alif Lam. Contoh : العلمُ
  • Memungkinkan jar-nya dengan haraf jar atau dengan idhofat. Contoh :                                            على الشجرةِ – أمام الفصلِ – كتاب طالبٍ
2. Fiil (kk)
Sesuatu yang menunukkan makna tentang dirinya sendiri dan dibarengi dengan keterangan waktu. Fiil adalah setiap kalimat yang menunjukkan kepada pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu. Fiil dapat dibedakan dengan yang lainnya, antara lain :

  • Bisa menyambung dengan ta' fail
  • Bisa menyambung dengan ta' tanits
  • Bisa menyambung dengan ya mukhothob
  • Bisa menyambung dengan nun taukid
3. Haraf (konjungsi)
Setiap kalimat yang tidak termasuk isim (kata benda), tidak pula fiil (kata kerja). Haraf tidak akan punya makna, jika tidak dibarengi dengan kalimat lainnya. Contoh :                              من – إلى – عن – على – في – و – أو - هل


  

Komentar