Seperti Ibnu Batutah, Saya Kembali ke Kairo

Ketika saya masih sekolah di Kairo, ada satu indikator yang secara tidak tertulis menjadi penanda bahwa seorang mahasiswa Indonesia termasuk “anak orang berada”: orang tuanya bisa hadir di acara wisuda. Dalam konteks ribuan kilometer jarak dari Indonesia ke Mesir, dan ongkos perjalanan yang tidak murah, kehadiran orang tua dalam seremoni akademik itu bukan hanya bentuk kasih sayang, tapi juga simbol kekuatan finansial. Di antara banyaknya mahasiswa yang bahkan belum tentu pernah bertemu langsung dengan orang tuanya sejak pertama kali menjejakkan kaki di negeri para nabi ini, mereka yang bisa memeluk keluarganya saat kelulusan adalah pemandangan langka sekaligus mewah. Indikator lainnya juga mudah dikenali: punya kamar sendiri di rumah kontrakan, atau bahkan menyewa satu rumah untuk ditempati sendirian. Ini terdengar sepele, namun di tengah-tengah mahasiswa Indonesia di Mesir yang mayoritas hidup menghemat, tinggal sendirian di sebuah rumah tanpa patungan adalah sebuah kemewahan yang ti...

Karakteristik Ajaran Agama 1

Yusuf Qardhawi dalam bukunya "khasaais al-ammah lil al-islamiyah" menyebutkan ada tujuh karakteristik umum :
1. Robbaniyyah (Ketuhanan)

  1. Islam bersumber dari Allah, bukan manusia. 
  2. Nabi hanya sebagai wahyu, dan yang diucapkannya termasuk wahyu (QS. An-Najm :3-4). 
  3. Ajaran islam terjamin kemurniannya (QS. Al-Hijr :9). 
  4. Seorang muslim harus mengakui Allah sebagai Tuhannya, dengan segala konsekuensinya, yaitu mengabdi kepada-Nya sehingga menjadi makhluk yang rabbani
2. Insaniyyah (Kemanusiaan)

  1. Islam adalah agama yang diturunkan untuk manusia. Maka, islamlah yang cocok bagi fitrah manusia
  2. Tidak ada ajaran islam yang bertentangan dengan jiwa manusia
  3. Secara fitrah, manusia punya kecenderungan untuk cinta duniawi. Islam tidak melarang, namun mengarahkan (QS. Al-Qashash : 77)
3. Sumuliyah (Komprehensif)

  1. Islam merupakan agama dengan ajaran yang lengkap
  2. Kelengkapannya nampak dalam segala aspek kehidupan, mulai dari urusan pribadi, sampai pada urusan berbangsa dan bernegara
  3. Kekomprehensifan islam dari segi ajaran yang mudah diamalkan
  4. Segala persoalan ada petunjuknya dalam islam (An-Nahl :89)
4. Waqiiyah (Realistis)

  1. Menunjukkan bahwa islam adalah agama yang dapat diamalkan oleh manusia
  2. Dapat diamalkan manusia meskipun berbeda latar belakang ras, suku, usia, pendidikan, dll.
  3. Islam tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman. Bahkan mampu mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman
5. Washathiyyah (Pertengahan)

  1. Manusia butuh konsep agama yang seimbang
  2. Islam punya konsep bahwa Tuhan itu ada, namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala
  3. Keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan alam semesta yang konkrit. Itu artinya, konsep tuhan merupakan konsep yang seimbang
6. Wuduh (Jelas)

  1. Islam tidak membuat manusia menjadi bingung dalam mengamalkan ajarannya
  2. Dalam konsep akidah, konsep islam begitu jelas sehingga dengan akidah yang mantap, manusia menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya
  3. Konsep syariah dan hukumnya jelas, sehingga manusia dapat melaksanakan peribadahan dengan baik dan tahu mana yang hak dan batil, apalagi telah dicontohkan oleh Rasul
7. Al-Jam'u baina tsabat wa al-muruunah (Gabungan antara yang mutlak dan fleksibel)

  1. Dalam islam tergabung antara yang permanen dan yang fleksibel
  2. Yang permanen adalah yang tidak bisa diganggu gugat, seperti salat lima waktu. Namun dalam pelaksanaannya fleksibel, seperti salatnya orang yang sakit
  3. Secara prinsip, islam tidak akan mengalami perubahan. Namun, dalam pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kebenaran islam mutlak, namun teknisnya fleksibel.


Komentar