Khutbah Jumat - Meneladani Akhlak Rasulullah saw.

Khutbah I قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ  Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah Ketika Rasulullah saw. terlahir di dunia, seorang budak perempuan bernama Tsuwaibah milik paman nabi, Abu Lahab, segera pulang ke rumah majikannya dan mengabarkan kelahiran Rasulullah saw. Tsuwaibah menyampaikan kabar bahwa seorang anak laki-laki telah lahir dari keluarga Abdullah, yang mana Abdullah adalah saudaranya Abu Lahab, dan anak itu diberi nama Muhammad. Di momen itu, Abu Lahab yang notabene hidup dan mati sebagai seorang kafir, sangat senang dan bergembira dengan kelahiran itu. Saking gembiranya, ia sampai membebaskan dan memerdekakan Tsuwaibah sehingga tidak jadi budak lagi. Padahal dia seorang kafir, bahkan bukan sekadar kafir, tapi sampai diabadikan Al-Qur’an dalam surat Al-Lahab, تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ “Celakalah/binasalah kedua tangan Abu Lahab dengan sebenar-benarnya binasa!”  Ta

Ungkapan

Ohayou gozaimasu : Selamat Pagi
Konnichiwa : Selamat Siang
Konbanwa : Selamat Malam
Dewa, mata ashita : Sampai jumpa besok
Mata Raishuu : Sampai Jumpa minggu depan
Jaa, mata : Segera bertemu kembali (dalam waktu dekat)
Oyasuminasai : Selamat Tidur
Sayounara : Sampai jumpa lagi (waktu tak tentu)
Ohisashiburi desune : Lama tak jumpa
O genki desu ka ? : Apa kabar?
Arigatou Gozaimasu : Terima Kasih
Douzo : Ungkapan untuk mempersilakan
Shitsurei desuka : Maaf
Sumimasen : Maaf, permisi
Aa, soudesune : Oh, begitu!
Shirimasen : Tidak tahu
Oshiete Kudasai : Jelaskan padaku

Note :
  • Huruf yang memiliki vokal o+u berarti dibaca panjang. Contoh : Douzo (dibaca : doozo).
  • Huruf n memiliki beberapa ketentuan dalam pembacaannya. Jika n berhadapan dengan huruf n, dibaca n. Contoh : Konnichiwa.
  • Jika n berhadapan dengan huruf b, dibaca m. Contoh : Konbanwa (dibaca : Kombangwa). Jika n berhadapna dengan huruf selain n dan b, dibaca ng, seperti pada kata Konbanwa. Aturan ini memang lebih mirip dengan hukum bacaan tajwid dalam Bahasa Arab.
  • Kata desu dibaca des, tidak dibaca desu, baik di tengah ataupun di akhir kalimat.  

Komentar