Seperti Ibnu Batutah, Saya Kembali ke Kairo

Ketika saya masih sekolah di Kairo, ada satu indikator yang secara tidak tertulis menjadi penanda bahwa seorang mahasiswa Indonesia termasuk “anak orang berada”: orang tuanya bisa hadir di acara wisuda. Dalam konteks ribuan kilometer jarak dari Indonesia ke Mesir, dan ongkos perjalanan yang tidak murah, kehadiran orang tua dalam seremoni akademik itu bukan hanya bentuk kasih sayang, tapi juga simbol kekuatan finansial. Di antara banyaknya mahasiswa yang bahkan belum tentu pernah bertemu langsung dengan orang tuanya sejak pertama kali menjejakkan kaki di negeri para nabi ini, mereka yang bisa memeluk keluarganya saat kelulusan adalah pemandangan langka sekaligus mewah. Indikator lainnya juga mudah dikenali: punya kamar sendiri di rumah kontrakan, atau bahkan menyewa satu rumah untuk ditempati sendirian. Ini terdengar sepele, namun di tengah-tengah mahasiswa Indonesia di Mesir yang mayoritas hidup menghemat, tinggal sendirian di sebuah rumah tanpa patungan adalah sebuah kemewahan yang ti...

Ungkapan

Ohayou gozaimasu : Selamat Pagi
Konnichiwa : Selamat Siang
Konbanwa : Selamat Malam
Dewa, mata ashita : Sampai jumpa besok
Mata Raishuu : Sampai Jumpa minggu depan
Jaa, mata : Segera bertemu kembali (dalam waktu dekat)
Oyasuminasai : Selamat Tidur
Sayounara : Sampai jumpa lagi (waktu tak tentu)
Ohisashiburi desune : Lama tak jumpa
O genki desu ka ? : Apa kabar?
Arigatou Gozaimasu : Terima Kasih
Douzo : Ungkapan untuk mempersilakan
Shitsurei desuka : Maaf
Sumimasen : Maaf, permisi
Aa, soudesune : Oh, begitu!
Shirimasen : Tidak tahu
Oshiete Kudasai : Jelaskan padaku

Note :
  • Huruf yang memiliki vokal o+u berarti dibaca panjang. Contoh : Douzo (dibaca : doozo).
  • Huruf n memiliki beberapa ketentuan dalam pembacaannya. Jika n berhadapan dengan huruf n, dibaca n. Contoh : Konnichiwa.
  • Jika n berhadapan dengan huruf b, dibaca m. Contoh : Konbanwa (dibaca : Kombangwa). Jika n berhadapna dengan huruf selain n dan b, dibaca ng, seperti pada kata Konbanwa. Aturan ini memang lebih mirip dengan hukum bacaan tajwid dalam Bahasa Arab.
  • Kata desu dibaca des, tidak dibaca desu, baik di tengah ataupun di akhir kalimat.  

Komentar