Khutbah Jumat - Meneladani Akhlak Rasulullah saw.

Khutbah I قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ  Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah Ketika Rasulullah saw. terlahir di dunia, seorang budak perempuan bernama Tsuwaibah milik paman nabi, Abu Lahab, segera pulang ke rumah majikannya dan mengabarkan kelahiran Rasulullah saw. Tsuwaibah menyampaikan kabar bahwa seorang anak laki-laki telah lahir dari keluarga Abdullah, yang mana Abdullah adalah saudaranya Abu Lahab, dan anak itu diberi nama Muhammad. Di momen itu, Abu Lahab yang notabene hidup dan mati sebagai seorang kafir, sangat senang dan bergembira dengan kelahiran itu. Saking gembiranya, ia sampai membebaskan dan memerdekakan Tsuwaibah sehingga tidak jadi budak lagi. Padahal dia seorang kafir, bahkan bukan sekadar kafir, tapi sampai diabadikan Al-Qur’an dalam surat Al-Lahab, تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ “Celakalah/binasalah kedua tangan Abu Lahab dengan sebenar-benarnya binasa!”  Ta

Distance Relationship

Image taken from here
dalam jarak, kutitipkan cinta 
pada angkot-angkot, damri, taksi, dan tukang ojeg 
perjalanan kita tercatat menyusun sejarah kita sendiri 

e
jika rindu menyergap 
aku akan menghirup namamu lalu membaca 
senyuman yang kau simpan di saku jaketku 
bahkan, aroma tubuhmu masih menyatu dalam udara malam yang tak pernah hilang 

dalam jarak, kutitipkan rindu 
pada musim-musim, angin, hujan, panas, dan debu kota 
perbincangan kita tersimpan rapi di rak-rak cakrawala 
pada senja yang tertahan kenangan 
bayangan kita masih tertinggal di tempat-tempat yang pernah kita ziarahi 

dalam jarak, kusematkan doa 
karena doa adalah satu-satunya cara agar tetap memilikimu. 

2013

Komentar