Meja Makan Bu Febri

Ketika pertama kali bertemu Bu Febri di kantin basement kantor, Maret 2023 lalu, saya mendapati kesan bahwa ia adalah sosok yang judes, galak, dan dingin. Waktu itu Pak Ario memperkenalkan saya sebagai staf baru, dan responnya nampak biasa saja. Tidak nampak antusias, tidak nampak menyambut, biasa saja. Saat itu ia sedang menikmati menu takjil, kebetulan kami berkenalan di saat acara buka puasa bersama. Tentu saja kudapan takjil lebih menggoda dibanding berkenalan dengan staf baru ini. Setelah basa-basi pendek soal nama panggilan saya, pertanyaan pertamanya menggelegar cepat: “Lu bisa ngedit video, gak? Kalo bisa, nanti bisa bantuin Arya di Pensosbud.” Saya gak tahu jawaban apa yang ia harapkan dengan pertanyaan “bisa ngedit video”, dan saya tidak tahu siapa manusia bernama “Arya” tersebut. Apakah yang dimaksud adalah sebatas cut & trim video , atau editing sebagaimana jika ia melihat konten video Bu Retno Marsudi yang saat itu masih Menteri Luar Negeri. Waktu itu saya belum menjaw...

Manajemen Rasulullah Dalam Berbisnis Bersama Syafii Antonio

Panel I Simposium PPI Timur Tengah dan Afrika 2018
e
Tema: Optimalisasi manajemen kapasitas diri dalam Lembaga keuangan Syariah


Menyiapkan Modal Manusia untuk Bisnis Syariah dan Keuangan dengan Konsep Prophetic Leadership & Management (ProLM Modeling)
Oleh: Dr. Syafii Antonio, M. Ec.



Dr. Syafii Antonio, M. Ec. mengawali sesinya dengan konsep dasar umat Islam dalam menjalani hidupnya. Setiap muslim harus mengikuti seorang contoh terbaik dan tersukses di dunia, yaitu Rasulullah saw. Dalam tinjauan apapun, Muslim ataupun Nonmuslim sepakat bahwa Rasulullah adalah orang yang sukses di dua dimensi, dimensi spiritual dan dimensi material. Dalam konteks tema simposium yang diangkat, Dr. Syafii memfokuskan pemaparannya pada kehidupan berbisnis dan berwirausaha yang Rasulullah miliki, yang faktanya punya masa labih lama dibanding masa kenabiannya.

Propehtic Leadership & Management (ProLM Modeling) merupakan sebuah konsep yang berangkat dari interpretasi kehidupan Rasulullah sebagai model dan contoh panutan di setiap spektrum kehidupan, khususnya dalam sektor kepemimpinan dan manajemen. Setidaknya ada tujuh aspek kehidupan yang patut diikuti dari sosok Rasulullah saw., antara lain:
  1. Sebagai contoh terbaik di bidang manajemen dan kepemimpinan.
  2. Sebagai contoh terbaik di bidang bisnis dan kewirausahaan. Masa kehidupan bisnis Rasulullah jauh lebih lama disbanding masa kenabiannya. 
  3. Sebagai contoh terbaik di bidang manajemen keluarga dan manajemen dakwah.
  4. Sebagai contoh terbaik di bidang manajemen sosio-politik.
  5. Sebagai contoh terbaik di bidang manajemen pendidikan.
  6. Sebagai contoh terbaik di bidang pendidikan: master dari segala master.
  7. Sebagai contoh terbaik di bidang militer.


Konsep ProLM dinilai penting dan punya urgensi untuk dipahami para pelaku bisnis karena seringkali sosok Rasulullah hanya hadir di musala, madrasah, maulud, dan tidak banyak dilibatkan dalam urusan pemasaran, pasar modal, manajemen, ataupun manufaktur.

Yang dimaksud dengan modeling ala Rasulullah adalah segala aspek harus mengacu pada empat sifat Rasul yang melekat pada dirinya: Shidiq, Amanah, Fathanah, Tabligh. Shidiq dan Amanah terhimpun dalam lema Integritas, sementara Fathanah dan Tabligh terhimpun dalam lema Kompetensi. 

Jika keempat sifat tersebut diuraikan, maka akan didapati pengertian sederhana sebagai berikut:
  • Shidiq: Mencakup kecerdasan personal dan rasa tanggung jawab.
  • Amanah: Kemampuan membangun inter-personal, yang biasanya akan teruji dalam kondisi ketika kepentingan umum berbenturan dengan kepentingan pribadi.
  • Fathanah: Profesionalitas, kualitas dan kompetensi.
  • Tabligh: Visioner dan kecakapan berkomunikasi.

Model ini merupakan satu kesatuan unsur yang akan saling memengaruhi satu sama lain. Setidaknya empat hal yang harus ada dalam diri Rasulullah ketika menjalankan bisnisnya. Personal (mencakup kecerdasan personal), Interpersonal (bagaimana membangun sebuah kepercayaan), Organisasional (mencakup profesionalitas, kualitas dan kompetensi), dan Komunal (visioner dan kemampuan berkomunikasi).

Dari keempat poin besar tersebut, lahir nilai turunan dari masing-masing poin, yaitu: Kecakapan Personal akan melahirkan Integritas(Integrity), yang terterjemahkan dalam sifat Shidiq. Kemampuan Interpersonal akan melahirkan Kepercayaan (Trustworthy), yang terterjemahkan dalam sifat Amanah. Kemampuan Organisasional (Organizational) akan melahirkan Kompetensi (Competency), yang terterjemahkan dalam sifat Fathanah. Dan kemampuan Komunal (Comunal) akan melahirkan kemampuan Komunikasi (Communicative), yang tertejemahkan dalam sifat Tabligh. Putaran model ini akan merujuk pada sumber kebijaksanaan yang sama, yaitu Asma Alhusna, dan Alquran sebagai sumber rujukan utama. 

Di sesi pertanyaan, Dr. Antonio memberikan jawaban untuk beberapa pertanyaan yang menurunya senada. Antara lain mengenai cara menyeimbangkan kemampuan teori fikih muamalat dan praktik dunia perbankan. Kekhawatiran ini muncul di tengah-tengah masyarakat, lantaran banyaknya mahasiswa Timur Tengah yang kompeten di pengetahuan klasik, tapi minim praktik. Sebaliknya, banyak pula para pelaku bank yang tidak banyak paham tentang hokum perbankan Syariah, bahkan bukan lulusan bidang tersebut.

Dr. Antonio menawarkan tiga pilihan yang bisa diambil, antara lain:
  1. Ikut berpartisipasi dalam berbagai pelatihan yang diadakan oleh Lembaga keuangan Syariah (misal: Tazkia).
  2. Lakukan studi kasus di berbagai tempat tertentu.
  3. Ikuti perkuliahan umum yang diisi oleh pihak perbankan yang sudah sangat tahu berbagai permasalahan yang ditemukan di lapangan.

Selain itu, Dr. Antonio juga menyampaikan beberapa tips agar sukses dalam mencapai masa depan yang gemilang.

1. Harus punya mimpi (Dream)
Untuk menunjang tercapainya mimpi tersebut, istikamahkan diri dengan menghadirkan Asma Alhusan sebagai pendamping setia setiap selesai salat. Hal ini dinilai penting karena beberapa hal, yaitu Asma Alhusna sebagai energi, motivasi, dan kebijaksanaan. Misalnya sifat Al-‘Aliim, dapat diimplementasikan menjadi membuat target membaca buku harian. 

2. Kompetensi (Competency)
Kompetensi merupakan kunci yang akan sangat mempengaruhi apapun mimpi yang dipilih. Tanamkan kalimat “if you are talking about …. and not meeting me, it is not complete”.

3. Jaringan (Network)
Kombinasi antara jaringan dan kemampuan adalah sebuah kebutuhan.

4. Kerja Keras (Hardwork)
Jangan lupa untuk memungkinkan diri untuk meraih kesuksesan dengan kerja keras.

5. Doa
Asma Alhusa adalah sebaik-baiknya doa. Istikamahkan Asma Alhusa setiap selesai salat, cukup hanya tiga menit.

Islamabad, 2 Maret 2018

Komentar