Ke Amerika, mau jadi yang seperti apa? (Review Novel Impian Amerika by Kuntowijoyo)

Dulu pernah dengar dari senior kampus, bahwa di Mesir ada pepatah bagi para pendatang, "Mitsluka Kitiir!" (yang sepertimu sudah banyak!). Yang datang ke Mesir dengan tujuan belajar, sudah banyak. Yang datang dengan cita-cita jadi ulama, sudah banyak. Yang datang dengan tujuan menjemput rizki, sudah banyak. Yang inginnya cari jodoh, juga sudah banyak. Maka, kamu mau jadi yang seperti apa? Apa yang membuatmu menjadi pendatang yang tidak sama dengan pendatang lainnya? Pepatah itu kembali teringat ketika saya membaca novel "Impian Amerika" karya Kuntowijoyo. Novel itu berisi 30 cerita yang berdiri sendiri-sendiri, soal 30 orang berbeda dengan mimpinya masing-masing di New York City. Novel ini punya representasi yang menarik soal orang-orang Indonesia yang berhijrah ke Amerika, mengingatkan saya bahwa pepatah "Mitsluka Kitiir!" itu memang benar adanya. Apalagi dengan populasi orang Indonesia yang estimasinya puluhan ribu orang di Amerika, tentu ada banyak orang

Etika Hubungan Masyarakat


Semua praktik hubungan masyarakat adalah tentang mendapatkan kredibilitas. Kredibilitas ini bermula dengan menyampaikan kebenaran. Karenanya, Humas harus berdasar pada tindakan yang benar dan mengikuti etika.
Etika merujuk pada nilai-nilai yang membimbing seseorang, organisasi, atau masyarakat, membantu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, adil dan tidak adil, jujur dan tidak jujur. Nilai-nilai etika inilah yang bisa dijadikan standar yang harus kita ikuti sebagai prkatisi Humas dalam membangun hubungan satu sama lain. 

Pendekatan Klasik dalam Etika 
  • Utilitarianism: Mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar dibanding kepentingan individu.
  • The Golden Mean of Moral Virtue: mencari titik tengah antara dua sudut pandang yang ekstrem. 
  • The Categorical Imperative: tindakan berdasarkan pepatah yang menjadi hukum universal.
  • Principle of Utility: Mencari kebahagiaan terbesar untuk jumlah orang yang banyak.
  • Judeo-Christian Ethic: Mencintai tetanggamu sebagaimana kamu mencintai diri sendiri.

Pengambilan keputusan etika didasarkan pada pilihan moral, norma masyarakat, prinsip legal, nilai organisasi, dan nilai professional. 
Dalam kondisi perusahaan yang mengalami kehancuran, tersangkut skandal, atau CEO yang mengundurkan diri, kepercayaan diri perusahaan dalam menjalankan bisnisnya akan menurun drastis.  Untuk menyangkal opini pubik yang negatif akibat hal-hal tersebut, banyak perusahaan memilih jalur transparansi dalam melakukan aktivitasnya. 

Kode Etik Perusahaan
Biasanya secara formal, perusahaan punya pernyataan resmi mengenai nilai-nilai dan praktis bisnis yang dijalani suatu perusahaan. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri publik, meningkatkan operasional internal, dan merespon terhadap kemungkinan pelanggaran yang dilakukan.

Etika Humas
Kode etik Humas secara spesifik memiliki enam nilai inti:
  • Advokasi
  • Kejujuran
  • Keahlian
  • Loyalitas
  • Keadlilan
  • Independensi


Komentar