Seperti Ibnu Batutah, Saya Kembali ke Kairo

Ketika saya masih sekolah di Kairo, ada satu indikator yang secara tidak tertulis menjadi penanda bahwa seorang mahasiswa Indonesia termasuk “anak orang berada”: orang tuanya bisa hadir di acara wisuda. Dalam konteks ribuan kilometer jarak dari Indonesia ke Mesir, dan ongkos perjalanan yang tidak murah, kehadiran orang tua dalam seremoni akademik itu bukan hanya bentuk kasih sayang, tapi juga simbol kekuatan finansial. Di antara banyaknya mahasiswa yang bahkan belum tentu pernah bertemu langsung dengan orang tuanya sejak pertama kali menjejakkan kaki di negeri para nabi ini, mereka yang bisa memeluk keluarganya saat kelulusan adalah pemandangan langka sekaligus mewah. Indikator lainnya juga mudah dikenali: punya kamar sendiri di rumah kontrakan, atau bahkan menyewa satu rumah untuk ditempati sendirian. Ini terdengar sepele, namun di tengah-tengah mahasiswa Indonesia di Mesir yang mayoritas hidup menghemat, tinggal sendirian di sebuah rumah tanpa patungan adalah sebuah kemewahan yang ti...

Course Note: Pengantar Hubungan Masyarakat (Bag.1)


Pak Maman hidup di sebuah rumah. Kehidupan Pak Maman punya dua sisi yang berbeda ketika berada di dalam dan di luar rumah. Kita sebut sisi personal dan sisi publik. Di dalam rumah, Pak Maman punya kehidupan personal yang cukup ia dan keluarganya yang tahu. Seperti masalah keuangan, pendidikan, kesehatan, nutrisi, cara beribadah, ketertarikan personal, cara tidur, kebersihan diri, dan sebagainya. Ketika Pak Maman keluar rumah, ada sisi publik yang tercitra darinya, seperti lingkaran keluarga dan pertemanan, pekerjaan dan profesi, hidup bertetangga, aktivitas hobi, reputasi, cara berbusana, pandangan politik, hiburan dan kesenangan, hubungan dengan pemerintahan, dan sebagainya.

Pak Maman hanyalah satu contoh bagaimana seseorang menjalani hidupnya di kehidupan sosial. Setiap orang akan sellau punya sisi publik dan personal dalam hidupnya, dan sikap dalam mengatur interaksi dalam kedua sisi tersebut menjadi penentu apakah seseorang akan punya citra yang baik di kehidupannya, baik secara personal maupun profesional.

Sekarang kita ibaratkan Pak Maman ini adalah sebuah perusahaan, organisasi, atau institusi. Sebagaimana hidupnya Pak Maman, sebuah perusahaan juga memiliki sisi privat dan sisi publik di dalam eksistensinya. Ada hal-hal yang cukup internal perusahaan saja yang tahu, ada juga hal-hal yang perlu diketahui secara publik.

Komunikasi dan manajemen dua sisi inilah yang menjadi lapangannya seorang praktisi Hubungan Masyarakat (Humas/Public Relation [PR]). Ia bertanggung jawab tentang bagaimana membangun komunikasi internal untuk hal-hal yang bersifat privat, dan juga mengatur bagaimana membangun komunikasi eksternal dengan pihak-pihak di luar perusahaan.

Definisi Hubungan Masyarakat
Humas adalah sebuah proses terencana untuk mempengaruhi opini publik, melalui karakter dan penampilan tertentu, berdasarkan kesamaan komunikasi dua arah. Menurut versi The Institute of Public Relation, UK, Humas adalah upaya yang direncanakan dan berkelanjutan untuk membangun dan memelihara niat baik, serta memahami hal-hal yang ada antara sebuah organisasi dengan publiknya. 

Tantangan
Di era masyarakat yang terlalu banyak informasi, Humas punya tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Kemudahan akses terhadap informasi dari koran, majalah, siaran TV dan radio 24 jam, sosial media, mengharuskan seorang komunikator untuk menyampaikan argumennya dengan cara yang persuasif, terpercaya, dan bisa ditindaklanjuti. 

Proses Hubungan Masyarakat 
Untuk mencapai tiga hal tersebut, setidaknya ada proses yang harus dilalui seorang praktisi Humas. Langkah-langkah tersebut antara lain: 
  1. Riset (research), meneliti dengan seksama mengenai sikap publik terhadap suatu isu yang berkembang.
  2. Aksi (action), melakukan aksi sebelum publikasi.
  3. Komunikasi (communicate), mengomunikasikan aksi yang dilakukan untuk mencapai suatu pemahaman, penerimaan, dan dukungan.
  4. Evaluasi (evaluate), mengevaluasi komunikasi dan melihat bagaimana cara yang diambil ketika mempengaruhi publik.

Humas dan Manajemen

Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengindentifikasi kebijakan dan prosedur dari perseorangan atau pun organisasi kaitannya dengan ketertarikan publik, dan merencanakan serta mengeksekusi sebuah program aksi untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik. Humas punya tanggung jawab untuk melapor secara horizontal ke pihak manajemen atas (top management). 

Prinsip dalam Proses Humas
Prof. melvin Sharpes menyarankan untuk menerapkan lima prinsip dalam proses kinerja hubungan masyarakat.
  1. Komunikasi yang jujur untuk membangun kredibilitas.
  2. Keterbukaan dan konsistensi demi kepercayaan diri
  3. Keadilan dalam bertindak agar mendapat timbal balik positif.
  4. Komunikasi dua arah untuk menbangun hubungan yang harmonis.
  5. Riset dan evaluasi untuk menentukan tindakan dan untuk menyesuaikan keharmonisan sosial.


Komentar