Kelakar Tinggal di Amerika tapi Gak Mahir Berbahasa Inggris

Meski hidup berpuluh-puluh tahun di Amerika, ternyata banyak pendatang yang gak mahir berbahasa Inggris. Semangat untuk sukses di perantauan memang besar di kalangan perantau, tapi semangat untuk belajar adalah hal yang lain. Ada kalanya saya heran ketika ngobrol dengan bapak-bapak atau ibu-ibu yang sudah puluhan tahun tinggal di Amerika, tapi kok bahasa Inggrisnya biasa saja. Padahal eksposur terhadap bahasa Inggris sangatlah tinggi. Dari sesederhana disapa orang di jalan, slogan dan petunjuk arah di tempat umum, sampai hal-hal yang kompleks seperti ketersediaan buku, media, tontonan, sampai komunitas-komunitas akademik, semuanya serba bahasa Inggris dan sangat mungkin untuk bisa diakses. Tapi kalau dipikir-pikir, orang Indo yang tinggal di Indo berpuluh-puluh tahun pun tidak ada garansi mereka bisa mahir berbahasa Indonesia. Entah bahasa lisannya atau tulisannya, gak jarang kita temui orang-orang Indonesia yang belibet dan sulit dimengerti ketika berkomunikasi dengan bahasanya sendir

Course Note: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)


Di abad 21, hampir semua organisasi menyadari adanya obligasi untuk mendukung komunitas yang ada di sekitar mereka. Banyak perusahaan yang di era 60-80an yang merasa bangga dengan tanggung jawab sosial yang mereka lakukan ke komunitas tertentu.Perusahaan-perusahaan ini menyediakan bantuan di bidang kemiskinan, pendidikan, dan kebudayaan.
Mulai tahun 1990an, Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) menjadi salah satu penopang yang dapat memaksimalkan profit. Program CSR yang dimiliki perusahaan bisa sangat beragam dari bentuk dan bidangnya, sebab setiap perusahaan punya pertimbangan tersendiri tentang objek/target penerima bantuan berdasarkan latar belakang pekerjaan, pendidikan, usia, gender, ras, kemampuan fisik, agama dan kepercayaan, atau karakteristik lainnya. Kebanyakan perusahaan hari ini mendonasikan beberapa persen dari keuntungan yang didapatkannya untuk organisasi nonprofit (NGO/NPO) seperti sekolah, rumah sakit, dan lembaga sosial.

Kunci Tanggung Jawab Perusahaan

  • Membantu mengelola air dan udara yang bersih
  • Menyediakan lapangan kerja untuk minoritas
  • Menegakan kebijakan untuk karyawan
  • Meningkatkan kualitas hidup karyawan secara umum
Ada banyak organisasi yang seara aktif mengajak para eksekutif dan karyawannya untuk turun tangan melakukan kerja sukarela di komunitas masyarakat tertentu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk nyata menghadirkan perusahaan sebagai bagian dari masyarakat, juga sebagai bagian dari agen perubahan dalam sorotan yang lebih luas. 
Untuk bisa hidup berdampingan dengan komunitasnya, perusahaan harus:
  1. Mempertimbangkan apa yang komunitasnya ketahui dan pikirkan tentang perusahaan.
  2. Menginformasikan komunitas mengenai sudut pandang yang dimiliki perusahaan.
  3. Melakukan negosiasi atau mediasi antara perusahaan dengan komunitas.
Apa yang diharapkan masyarakat? 
Ada dua hal yang bisa dibentuk oleh kehadiran CSR. Pertama, hal yang terukur oleh materi (tangible) seperti upah, pajak, dan pekerjaan. Kedua, yang tidak terukur materi (intangible) seperti kontribusi positif terhadap tampilan masyarakat, partisipasi dalam fungsi sipil, pendidikan dan kegiatan sosial, stabilitas yang dibangun perusahaan di suatu area, dan rasa bangga yang dipupuk sebagai penduduk area tertentu.

Apa yang diharapkan perusahaan?
Pajak yang adil, kondisi hidup yang layak bagi para karyawan, tersedianya pasokan karyawan yang memadai, dan dukungan untuk bisnis dan produknya.

Tujuan Relasi Komunitas
  • Menyampaikan kepada komunitas tentang operasional yang dilakukan firma.
  • Mengoreksi kesalahpahaman, menjawab kritik, menghapus ketidakpuasan yang mungkin saja ada di kalangan masyarakat.
  • Mencapai opini menguntungkan dari masyarakat, khususnya ketika ada konflik buruh.
  • Menginformasikan karyawan dan keluarganya tentang kegiatan dan pengembangan perusahaan.
  • Mengabari masyarakat dan pemerintah setempat tentang kontribusi yang dilakukan firma kepada masyarakat dengan tujuan mendapat dukungan legislasi.
  • Mencari tahu apa yang masyarakat pikirkan tentang organisasi/perusahaan.
  • Membangun hubungan personal antara manajemen dengan para tokoh masyarakat.
  • Mendukung program kesehatan dan berkontribusi dalam bidang kebudayaan.
  • Menjalankan sebuah bisnis yang menguntungkan dengan alur tersedianya pekerjaan dan pembayaran.
  • Bekerja sama dengan bisnis setempat untuk meningkatkan kelas ekonomi dan kelas sosial. 
Hubungan Masyarakat Nonprofit
Organisasi nonprofit di mata masyarakat adalah juara dalam urusan tanggung jawab sosial di masyarakat. Mereka menyediakan layanan sosial, pendidikan, agama, dan kegiatan kebudayaan. Sektor nonprofit ini terdiri dari rumah sakit, sekolah, asosiasi perdagangan, serikat buruh, dan ikatan pengusaha. Nonprofit seringkali menumbuhkan kesadaran publik melalui advokasi media, termasuk protes, pawai demonstrasi, atau kampanye terselubung di internet.  
Menjalin relasi dengan organisasi nonprofit punya beberapa fungsi, antara lain:
  1. Memosisikan perusahaan untuk mencapai suatu identitas yang jelas dan berbeda.
  2. Mengembangkan suatu rencana promosi/pemasaran dengan cara menumbuhkan profil nonprofit, rasa hormat dan dukungan.
  3. Relasi advokasi dengan media untuk memenangkan misi dan sebab tertentu yang dikehendaki.
  4. Mendukung pendanaan dan prosesnya, seperti:
    • Megidentifikasi rencana kampanye dan tujuan-tujuan finansial
    • Mengatur dan mengelola temuan fakta
    • Merekrut pemimpin
    • Merencanakan dan mengimplementasikan aktivitas komunikasi yang kuat
    • Melakukan tinjauan dan evaluasi secara berkala

Komentar