Kelakar Tinggal di Amerika tapi Gak Mahir Berbahasa Inggris

Meski hidup berpuluh-puluh tahun di Amerika, ternyata banyak pendatang yang gak mahir berbahasa Inggris. Semangat untuk sukses di perantauan memang besar di kalangan perantau, tapi semangat untuk belajar adalah hal yang lain. Ada kalanya saya heran ketika ngobrol dengan bapak-bapak atau ibu-ibu yang sudah puluhan tahun tinggal di Amerika, tapi kok bahasa Inggrisnya biasa saja. Padahal eksposur terhadap bahasa Inggris sangatlah tinggi. Dari sesederhana disapa orang di jalan, slogan dan petunjuk arah di tempat umum, sampai hal-hal yang kompleks seperti ketersediaan buku, media, tontonan, sampai komunitas-komunitas akademik, semuanya serba bahasa Inggris dan sangat mungkin untuk bisa diakses. Tapi kalau dipikir-pikir, orang Indo yang tinggal di Indo berpuluh-puluh tahun pun tidak ada garansi mereka bisa mahir berbahasa Indonesia. Entah bahasa lisannya atau tulisannya, gak jarang kita temui orang-orang Indonesia yang belibet dan sulit dimengerti ketika berkomunikasi dengan bahasanya sendir

Tiga Kondisi yang Terancam Masuk Neraka dalam Mencari Ilmu

 (Hadis Nomor 3 dalam Kitab Arbain Ilmiyyah)

عن كعب ابن مالك رضي الله عنه قَالَ: 

Dari Ka’ab bun Malik ra. berkata:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: 

Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ طَلَبَ العِلْمَ لِيُجَارِيَ بِهِ العُلَمَاءَ 

Barang siapa mencari ilmu (dengan tujuan) untuk mendebat ulama/orang berilmu

أَوْ لِيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ 

atau untuk membingungkan orang awam

أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ 

atau untuk menarik perhatian orang-orang (cari perhatian/cari muka/pamer)

أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ

Allah Swt. akan memasukannya ke neraka.

أخرجه الترمذي في كتاب العلم باب فيمن يطلب بعلمه الدنيا

(Hadis ini dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dalam Kitab Ilmu Bab Orang yang Mencari Ilmu Karena Dunia)

Ada tiga kondisi yang digambarkan dalam hadis ini. Pertama, ada kalanya seseorang yang mencari ilmu punya tujuan supaya bisa duduk satu lingkaran dengan orang-orang yang sudah berilmu, atau ahli dalam bidang tertentu, lalu ia berekspektasi bisa mendebat keilmuan yang dimiliki oleh orang-orang yang sudah ahli. Hal ini dilakukan semata-semata supaya dipandang orang lain bahwa ia juga sama hebatnya dengan ahli ilmu yang lain, atau mungkin supaya dipandang mampu mendebat dan mengalahkan tokoh yang selama ini sudah terpandang sebagai ahli dalam bidang tertentu. 

Kedua, ada orang yang mempelajari sesuatu tujuannya supaya kelak ia bisa menyampaikan ilmu itu ke orang-orang dengan tujuan membingungkan orang awam. Ia punya tujuan untuk menyampaikan suatu teori yang justru tidak membuat hidup masyarakat awam menjadi mudah, tapi malah menciptakan kebingungan, seolah-olah hanya dia sendiri yang paham maksudnya.

Ketiga, ada orang yang mempelajari suatu ilmu dengan tujuan ia bisa menyampaikan ilmu itu di depan orang-orang, sehingga menjadi momentum untuk cari panggung, cari perhatian, cari muka, cari gelar, yang secara umum supaya jadi atensi banyak orang.

Ketiga kondisi di atas ternyata punya ancaman tersendiri, sebagaimana disampaikan Rasulullah dalam hadis ini dengan ancaman menjadi penghuni neraka.

Wallahu a'lamu. 

Komentar