Khutbah Jumat - Empat Hal untuk Menggapai Kesempurnaan Puasa

Khutbah I Kesempurnaan Puasa شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْققَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Hadirin rahimakumullah Puasa adalah salah satu upaya kita untuk menggapai ketakwaan. Setelah segala upaya kita dalam menjalankan puasa, mulai dari bangun sahur, menahan lapar dan dahaga, menahan nafsu, serta mengisi puasa ini dengan berbagai kerja-kerja kebaikan, kita sangat berharap bahwa puasa kita bisa berjalan dengan sempurna. Sempurna dalam waktunya: waktu imsaknya, waktu iftarnya, hari mulainya, juga hari lebarannya. Pun sempurna dalam pelaksanaannya.  Dalam kesempatan yang baik ini, khatib ingin bicara tentang kesempurnaan puasa dari segi pelaksanaanya. Ba

Seni Menyikapi Hal-Hal Dadakan

Kata “dadakan” di tempat saya sekarang punya makna yang beda dengan “dadakan” di tempat dulu, dan saya pernah berkelakar itu ke teman-teman di tempat kerja sebelumnya. 

Dulu, acara serba dadakan itu artinya kita dikasih tugas dadakan untuk melakukan sesuatu di hari H, hanya beberapa jam sebelum acara berlangsung. Misalnya tiba-tiba disuruh jadi MC, tiba-tiba disuruh bikin presentasi, tiba-tiba berubah susunan acara padahal acaranya sedang berjalan, atau pernah juga jam 11 hari Jumat tiba-tiba ditelepon untuk jadi khotib Jumat di masjid kompleks sebelah.  Sementara dadakan di sini masih dalam jangka H-5, H-2, paling mentok H-1. Makanya saya ngerasa cukup aneh pada orang yang acaranya masih sebulan lagi tapi ia masukkan kategori “mendadak jadi gak sempet bikin ini itu”.

Mungkin kalau jenis acaranya besar, semacam kedatangan menteri atau presiden, memaknai Ha Min sebulan bisa saja disebut mendadak. Tapi untuk hal-hal teknis semacam tiba-tiba ada instruksi bikin desain flyer untuk acara minggu depan, kayanya terlalu lebay untuk memasukan itu ke dalam kategori dadakan, setidaknya untuk saya.

Tugas-tugas dadakan memang selalu ada, dan akan selalu ada. Apalagi jika kita hidup dengan kesadaran bahwa dunia ini begitu dinamis dan perubahannya begitu cepat, sangat wajar jika dalam pekerjaan kita akan ada banyak hal dadakan yang harus bisa dituntaskan dengan cepat. Respon pada tugas dadakan pada awalnya pasti ngeluh dan dagdigdug, tapi lama-lama mental dan skill jadi terlatih untuk bisa kerja sat set. 

Hal ini sebenarnya bukan hanya soal kultur lingkungan kerja yang berbeda, tapi menurut saya, lebih pada bagaimana kita mempersepsikan sesuatu. Persepsi itu penting, dan saya merasakan betapa besarnya dampak persepsi ini pada bagaimana kita melakukan kegiatan sehari-hari. Pekerjaan yang sama bisa terasa beban jika dipersepsikan sebagai beban. Pun pekerjaan yang sama bisa terasa biasa saja jika dipersepsikan biasa saja. Tidak hanya dalam pekerjaan, dalam hal apapun, persepsi ini penting. Dalam agama, kita yang muslim percaya bahwa Allah itu sesuai dengan apa yang kita sangkakan. Kata Imam Ahmad dalam salah satu hadisnya, Allah akan berbuat kepada hamba-Nya sesuai dengan persangkaannya. Nah, mungkin karena kita berprasangka suatu pekerjaan adalah beban, maka Allah membuat pekerjaan itu memang jadi beban. Sebaliknya, kita berprasangka pekerjaannya menyenangkan, ya Allah pun buat itu jadi menyenangkan.

Teori semacam ini memang terdengar mudah diucapkan, tapi praktiknya nampak tidak mudah bagi semua orang, termasuk bagi saya sendiri. Ada masanya kita mengedepankan keluh alih-alih mencoba dan membangun antusias dalam melakukan sesuatu. Lebih bahaya lagi jika kita menularkan keluhan kita pada orang lain yang belum dan akan mencoba apa yang sudah kita lakukan. Misalnya, saya bisa saja mengatakan bahwa belajar bahasa Inggris itu sulit dan bikin pusing pada orang yang baru akan belajar bahasa Inggris. Tapi di saat yang sama, saya juga punya opsi untuk bilang bahwa belajar bahasa Inggris adalah hal yang menyenangkan dan mudah untuk dipelajari, meskipun tentu saja dalam perjalanannnya akan ditemui hal-hal yang bikin pusing dan butuh keseriusan ekstra.

Cara pandang dan persepsi yang berbeda ini juga bisa menjadi alasan kenapa kita mau berteman atau tidak mau berteman dengan seseorang. Ada orang yang tiap ketemu selalu mengeluh soal gaji yang kecil, menjelek-jelekan atasan, mengutuk tugas-tugas, dan itu dilakukan tiap ketemu. Tiap ketemu bawaannya selalu negatif, seolah-olah ngajak kita untuk resign sesegera mungkin. Tapi ada juga orang yang bawaannya selalu positif, santai, menyenangkan, menenangkan, yang secara tidak langsung ngajak kita jadi lebih banyak bersyukur dan antusias menjalani hidup. Posisi kita bisa saja dalam kondisi yang memengaruhi orang, bisa juga yang dipengaruhi orang.

Dalam posisi yang mana pun, punya persepsi yang positif tentu akan menghasilkan sesuatu yang positif juga. Semisal dalam kondisi mendapat tugas dadakan, sebenci apapun kita pada tugas-tugas dadakan, kayanya selalu ada pilihan untuk menyikapi hal dadakan itu dengan persepsi yang positif.

12 Juli 2023



Komentar