Sekelumit Cerita Membesarkan Anak di Amerika

Katanya, membesarkan anak di Amerika itu harus punya mental seperti membesarkan seekor burung: kalau anaknya sudah besar, orang tua harus rela melepasnya untuk terbang jauh. Sebab anak-anak yang dianggap sudah dewasa dan punya pekerjaan sendiri, mereka tidak akan lagi tinggal di rumah orang tuanya. Mereka akan menjadi 'manusia' sendiri dengan dunianya sendiri, cita-citanya sendiri, tujuan hidupnya sendiri, agamanya sendiri, prinsip-prinsip sendiri, bahkan bisa jadi, orang tua adalah "orang lain" yang dalam banyak aspek tidak bisa sembarangan berinteraksi, berintervensi, atau mengambil keputusan apapun soal hidup anaknya yang sudah dewasa. Saya berulang kali mendengar cerita itu ketika duduk makan dengan Pak Wakidi, pemilik rumah yang rumahnya saya sewa dan tinggali di Amerika. Anak pertamanya sudah tinggal dan bekerja sendiri di kota yang butuh 6 jam perjalanan pesawat dari DC. Jika Pak Wakidi ingin bertemu dengan anaknya, ia harus menghubunginya dulu, membuat janji d

Profil

Maul - Paper Artist of @Cutterme - Based in Washington DC, United States.

I have a big interest and passion in foreign languages, cultures and its people. My curiosity with the local cultures and languages of the local people also arise as we met them in the street or stopped by in a recreational place or tourist sites, for example. And so I had a dream that one day in the future I would get to know with them, learn their language, observe their customs and traditions, and things alike. I thought it would not just be an exciting experience but also something that would broaden my mindset and understanding towards different characters, various types of people. And it will always be a lifelong learning as what I have always discovered until now.

Things like how to interact with different kinds of people in many situational contexts, how to communicate with ease with them, how to eliminate prejudices because of cultural barriers, also how to build a long-term relationship for professional purpose and for international, borderless friendship too. I think it’s also a good thing if you have something in which you are skillful, and you share it with other people to enrich what you already have in yourself. 

Komentar

  1. Terimakasih banyk ust, tulisan nya bagus..

    Mf yh,, aq share tulisan ust, tdk izin dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Dewi sudah berkunjung, doakan ya biar istikomah nulisnya hehe

      Hapus
  2. Aku suka blog ust, n tulisan nya enak dipahami, tdk monoton, biarpun banyak tp nggk bosen bacanya.

    BalasHapus
  3. Afwan ustadz minta izin saya pakai tulisannya bahan diskusi saya dikampus

    BalasHapus
  4. Kereeen bgt ustadznaaa tulisan2nya...

    BalasHapus

Posting Komentar