Kelakar Tinggal di Amerika tapi Gak Mahir Berbahasa Inggris

Meski hidup berpuluh-puluh tahun di Amerika, ternyata banyak pendatang yang gak mahir berbahasa Inggris. Semangat untuk sukses di perantauan memang besar di kalangan perantau, tapi semangat untuk belajar adalah hal yang lain. Ada kalanya saya heran ketika ngobrol dengan bapak-bapak atau ibu-ibu yang sudah puluhan tahun tinggal di Amerika, tapi kok bahasa Inggrisnya biasa saja. Padahal eksposur terhadap bahasa Inggris sangatlah tinggi. Dari sesederhana disapa orang di jalan, slogan dan petunjuk arah di tempat umum, sampai hal-hal yang kompleks seperti ketersediaan buku, media, tontonan, sampai komunitas-komunitas akademik, semuanya serba bahasa Inggris dan sangat mungkin untuk bisa diakses. Tapi kalau dipikir-pikir, orang Indo yang tinggal di Indo berpuluh-puluh tahun pun tidak ada garansi mereka bisa mahir berbahasa Indonesia. Entah bahasa lisannya atau tulisannya, gak jarang kita temui orang-orang Indonesia yang belibet dan sulit dimengerti ketika berkomunikasi dengan bahasanya sendir

Ritme Sunyi

aku hanya rindu, tak lebih.


setiap malam, gelap jatuh di pelupuk waktu
perjalanan musim tak hentinya memutar harapan, doa, dan kenyataan
segala cerita berpusara pada satu puisi
pencumbu bulan beberapa malam terakhir

di sudut kota antah nama
istriku memasak satu lusin kata
disuguhkannya pada satu hutan filsafat
ada namamu di sana melekat

salat menjelma penulis jejak
kehidupan pun harus kita putar serumit mungkin
karena satu roman telah menunggu kita menjadi tokohnya

kerinduan hanyalah kesabaran
karena kotaku bukan akhir dari segala dunia



Komentar