Khutbah Jumat - Memaknai Sifat Adil dalam Kehidupan Sehari-hari

Khutbah Pertama وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا. وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا   Hadirin jamaah jumat rahimakumullah. Ada satu sifat yang sering kita dengar, dan mungkin sering juga kita ucapkan dalam doa dan rutinitas ibadah kita, yaitu kata “adil”. Sifat adil adalah sifat fundamental yang dalam banyak konteks punya peran penting, bahkan punya kekuatan hukum. Dalam fikih pernikahan misalnya, para ulama khususnya mazhab Syafi’i mensyaratkan bahwa saksi akad nikah harus merupakan seseorang yang adil. Di sana dibahas bahwa kriteria saksi yang adil itu adalah seorang Muslim yang baligh, berakal, dan terjaga kehormatannya dari sifat fasik. Karena itu, saksi yang disebut “adil” dalam fikih nikah bukan hanya orang yang hadir melihat akad, tetapi orang yang terjaga perilakunya dan dapat dipercaya ucapan dan kesaksiannya karena inte...

Ancaman Neraka bagi yang Sembarangan Mengatasnamakan Nabi

 

(Hadis Nomor 12 dalam Kitab Arba'in Ilmiyyah)

عَنْ ‌سَلَمَةَ رضي الله عنه قَالَ: 

Dari Salamah ra. berkata:

سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: 

Saya telah mendengar Nabi saw. bersabda:

مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ،

Barang siapa yang mengatakan atas namaku sesuatu yang belum pernah saya ucapkan, 

فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka.

أخرجه البخاري في كتاب العلم ‌‌بَاب إِثْمِ مَنْ كَذَبَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

(Hadis ini dikeluarkan oleh Imam Bukhori dalam Kitab Ilmu Bab Dosa bagi yang Berdusta Atas Nama Nabi saw.)

Penjelasan singkat:

  • Hadis ini menegaskan bahwa kita tidak boleh berdusta, bahkan bicara sesuatu apapun atas nama Nabi saw. yang belum tentu kebenarannya.
  • Berdosanya orang yang melakukan dusta atas Nabi dan itu bukan dosa yang ringan, bahkan itu dosa yang amat besar, karena ancamannya adalah api.
  • Berdusta atas nama Nabi lebih besar dosanya daripada berdusta atas nama selainnya.
  • Wajib berhati-hati dalam menyampaikan hadits yang disandarkan kepada Nabi, makanya harus diteliti kebenarannya.

Komentar