Khutbah Jumat - Empat Hal untuk Menggapai Kesempurnaan Puasa

Khutbah I Kesempurnaan Puasa شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْققَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Hadirin rahimakumullah Puasa adalah salah satu upaya kita untuk menggapai ketakwaan. Setelah segala upaya kita dalam menjalankan puasa, mulai dari bangun sahur, menahan lapar dan dahaga, menahan nafsu, serta mengisi puasa ini dengan berbagai kerja-kerja kebaikan, kita sangat berharap bahwa puasa kita bisa berjalan dengan sempurna. Sempurna dalam waktunya: waktu imsaknya, waktu iftarnya, hari mulainya, juga hari lebarannya. Pun sempurna dalam pelaksanaannya.  Dalam kesempatan yang baik ini, khatib ingin bicara tentang kesempurnaan puasa dari segi pelaksanaanya. Ba

Ancaman Neraka bagi yang Sembarangan Mengatasnamakan Nabi

 

(Hadis Nomor 12 dalam Kitab Arba'in Ilmiyyah)

عَنْ ‌سَلَمَةَ رضي الله عنه قَالَ: 

Dari Salamah ra. berkata:

سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: 

Saya telah mendengar Nabi saw. bersabda:

مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ،

Barang siapa yang mengatakan atas namaku sesuatu yang belum pernah saya ucapkan, 

فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka.

أخرجه البخاري في كتاب العلم ‌‌بَاب إِثْمِ مَنْ كَذَبَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

(Hadis ini dikeluarkan oleh Imam Bukhori dalam Kitab Ilmu Bab Dosa bagi yang Berdusta Atas Nama Nabi saw.)

Penjelasan singkat:

  • Hadis ini menegaskan bahwa kita tidak boleh berdusta, bahkan bicara sesuatu apapun atas nama Nabi saw. yang belum tentu kebenarannya.
  • Berdosanya orang yang melakukan dusta atas Nabi dan itu bukan dosa yang ringan, bahkan itu dosa yang amat besar, karena ancamannya adalah api.
  • Berdusta atas nama Nabi lebih besar dosanya daripada berdusta atas nama selainnya.
  • Wajib berhati-hati dalam menyampaikan hadits yang disandarkan kepada Nabi, makanya harus diteliti kebenarannya.

Komentar