Khutbah Jumat - Empat Hal untuk Menggapai Kesempurnaan Puasa

Khutbah I Kesempurnaan Puasa شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْققَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Hadirin rahimakumullah Puasa adalah salah satu upaya kita untuk menggapai ketakwaan. Setelah segala upaya kita dalam menjalankan puasa, mulai dari bangun sahur, menahan lapar dan dahaga, menahan nafsu, serta mengisi puasa ini dengan berbagai kerja-kerja kebaikan, kita sangat berharap bahwa puasa kita bisa berjalan dengan sempurna. Sempurna dalam waktunya: waktu imsaknya, waktu iftarnya, hari mulainya, juga hari lebarannya. Pun sempurna dalam pelaksanaannya.  Dalam kesempatan yang baik ini, khatib ingin bicara tentang kesempurnaan puasa dari segi pelaksanaanya. Ba

Bahaya Mencari Ilmu Karena Selain Allah Swt.

(Hadis No. 2 dalam Kitab Arbain Ilmiyyah)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ:

Dari Abu Hurairah ra. berkata:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

Rasulullah saw. bersabda

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ 

Barang siapa mempelajari suatu ilmu dari ilmu-ilmu yang sudah semestinya dipelajari karena Allah Swt. (maksudnya ilmu syariah/agama)

لا يَتَعَلَّمُهُ إِلا لِيُصِيبَ بِهِ 

sedangkan ia mempelajarinya hanya untuk mendapatkan

عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا 

bagian dari (kenikmatan) dunia,

 لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

maka ia takkan mencium aroma surga di hari kiamat.

أخرجه أبو داود في كتاب العلم باب في طلب العلم  لغير الله وابن ماجه في كتاب النبي صلى الله عليه  وسلم بَاب الِانْتِفَاعِ بِالْعِلْمِ وَالْعَمَلِ بِهِ

(Hadis ini dikeluarkan oleh Abu Daud dalam Kitab Ilmu Bab Mencari Ilmu Karena Selain Allah Swt., dan Ibnu Majah dalam Kitab Nabi saw. Bab Memanfaatkan dan Mengamalkan Ilmu).

Hadis ini berkaitan dengan niat dalam belajar/mencari ilmu. Dalam hadis ini, Rasulullah memberi peringatan bahwa jika kita belajar ilmu-ilmu yang seharusnya diniatkan karena Allah Swt., tapi malah diniatkan hanya untuk kesenangan dunia, ancamannya adalah tidak akan mencium aroma surga.

Artinya, boro-boro masuk surga, mencium wanginya saja tidak akan. Sebagaimana dikisahkan di sumber lain, wangi surga bisa tercium dari jarak perjalanan 600 tahun cahaya. Surganya masih jauh di depan, tapi aromanya sudah bisa tercium. Bagi penuntut ilmu agama/syariah yang belajarnya bukan karena Allah Swt., tapi karena supaya dapat penghormatan/jabatan/keuntungan di dunia, ia tidak akan mencium aroma surga itu.

Wallahu a'lamu.

Komentar